Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul.
Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat
netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang
berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion.
Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat
pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani
(ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen
yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan
meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat
tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan
metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan
berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam
atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.[1]
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah
objek yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional
kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan
khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom,[catatan 1]
dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur
paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang
dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.[2] Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton
yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom
menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat
magnetis atom tersebut.
Download Ppt Struktur Atom
Sabtu, 11 Mei 2013
DNA RNA
Mengenal DNA dan RNA
DNA
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.
Struktur DNA
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
- Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
- basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin (thymine = T)
- gugus fosfat
Berikut susunan struktur kimia komponen penyusun DNA :
Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer untuk sintesis DNA.Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.DNA tersusun dari empat jenis monomer nukleotida.
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A) selalu sama dengan jumlah timin (T).Demikian pula jumlah guanin (G) dengan sitisin(C) selalu sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff.Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).
Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan ikatan hidrogen yang terbentuk sepanjang rantai tersebut.karean perubahan jumlah hidrogen ini, tidak mengehrankan bahwa ikatan C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk memisahkannya.
DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin.Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C.Kedua “tulang punggung tangganya” adalah gula ribosa.Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester.
DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki suatu polaritas.Polaritas heliks ganda berlawanan orientasi satu sama lain.Kedua rantai polinukleotida DNA yang membentuk heliks ganda berjajar secara antipararel.Jika digambarkan sebagai berikut :
Replikasi DNA
Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA.Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasila pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya.Dengan demikian, DNA harus secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai.Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan.Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga model.
Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut.Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Berikut adalah gambaran replikasi yang terjadi terhadap DNA :
Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif merupakan model yang tepat untuk proses replikasi DNA.Replikasi DNA semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun eukariot.Perbedaan replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan kompleksitas replkasi DNA.Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintsis dalam siklus pembelahan sel.
RNA
RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik.RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus.RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain.
Struktur RNA
RNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
- 5 karbon
- basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
- gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.
Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal ).
RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.Berikut gambarnya :
RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.
Perbedaan antara DNA dan RNA
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan antara DNA dengan RNA sebagai berikut :
- komponen :
Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa
Basa nitrogen : – purin — DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan Guanin
- Pirimidin — DNA adalah Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan sitosin
- Bentuk : — DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)
— RNA berbentuk rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin
- Letak : — DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria
– RNA terletak di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria
- Kadar : — DNA tetap
– RNA tidak tetap
Struktur tumbuhan
STRUKTUR TUMBUHAN
JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan pada tumbuhan meliputi jaringan meristem, jaringan jaringan
parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorentim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkiim, jaringan xilem, dan jaringan floem.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang bersifat
selalu membelah diri. Jaringan ini kita jumpai pada ujung batang, ujung
akar, dan pada kambium. Jaringan inilah yang menyebabkan tumbuhan
menjadi lebih tinggi dan besar, dan akar semakin panjang. Jaringan
meristem yang terletak pada ujung batang maupun ujung akar disebut
meristem primer. Jaringan meristem ini terdapat pada tumbuhan baik
dikotil maupun monokotil. Jaringan meristem yang terletak antara floem
dan xilem disebut jaringan meristem sekunder dan jaringan ini terdapat
pada tumbuhan dikotil.
masih muda dan
2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)
Jaringan
ini tersusun dari sel-sel yang hidup, bentuknya segi banyak, dinding
tipis, punya rongga sel yang besar, mempunyai ruang antarsel, ada yang
mengandung kloroplas, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Letak
jaringan ini tersebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan, baik pada akar,
batang, daun, buah, dan biji.
3. Jaringan Epidermis
Jaringan ini menempati di seluruh permukaan tubuh tumbuhan dan tersusun dari selapis
sel yang tersusun rapat, dan biasanya tidak mengandung klorofil, kecuali pada sel penutup
pada
stomata (mulut daun). Jaringan epidermis yang terletak pada akar yaitu
di dekat ujung akar bisa mengalami modifikasi menjadi bulu akar. Sedang
jaringan yang ada pada batang atau cabang bisa mengalami modifikasi
menjadi lentisel (celah pada batang yang dipergunakan untuk pertukaran
gas. Dan yang ada pada daun mengalami modifikasi menjadi stomata (mulut
daun).
4. Jaringan Klorenkim
Jaringan ini sebetulnya berasal dari jaringan parenkim yang sudah mengalami
perubahan bentuk dan fungsinya. Sel-sel penyusunnya mempunyai kloroplas, sehingga dapat melakukan fotosintesis.
5. Jaringan Kolenkim
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang hidup dan berdinding tipis, jaringan ini mirip
dengan jaringan parenkim, tetapi jaringan ini sel-selnya mengalami penebalan dari selulosa
pada sudut-sudutnya.
6. Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang telah mati, dinding selnya menebal. Bentuk jaringan
ini ada dua, yaitu:
a. Sklereida (sel batu): yaitu dinding sel yang tebal tersusun dari zat kayu dan mengandung
banyak noktah. Contoh: pada tempurung kelapa dan kulit kenari.
b. Serabut sklerenkim/serat: jaringan ini biasanya terdapat pada kulit tumbuhan dikotil dan
daun monokotil yang dapat dimanfaatkan serat-seratnya.
7. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem adalah jaringan pengangkut juga sebagai jaringan penyokong. Jaringan ini terletak
pada bagian kayu dan mempunyai dua macam bentuk, yaitu:
a. Trakeid; yaitu sekat-sekat antarselnya berpori.
b. Trakea; yaitu sekat-sekat antarselnya berliang.
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju daun
maka xilem terdapat pada akar, batang dan daun, baik pada tumbuhan dikotil maupun
monokotil dan tumbuhan berpembuluh lainnya.
8. JaringanFloem (Pembuluh Ayak/Tapis)
Jaringan
floem terletak pada bagian kulit batang. Jaringan ini juga berfungsi
sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
jaringan ini tersusun dari sel-sel panjang yang ujung-ujungnya
bergandengan membentuk suatu pembuluh.
STRUKTUR TUMBUHAN
AKAR
Fungsi Akar:
a. menyerap air dan mineral dari tanah
b. menegakkan batang tumbuhan
c. membantu pernafasan secara difusi
d. tempat menyimpan cadangan makanan
Struktur Anatomi Akar
Gambar diperoleh dari http://ilham-try.blogspot.com/ |
Akar
tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis, korteks dan silinder pusat
(stele). Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di
dalamnya. Di daerah ujung akar epidermis termodifikasi menjadi bulu
akar. Korteks berperan sebagai daerah penyimpanan cadangan makanan.
Silinder pusat terletak dibagian paling dalam dari akar. Silinder pusat
mengandung jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem untuk
mengangkut bahan fotosintesis, sedangkan floem untuk mengangkut hasil
fotosinttesis.
BATANG
Fungsi Batang:
a. menyangga daun yang merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis
b. sarana jalan untuk bahan yang diangkut tumbuhan
c. tempat penyimpanan cadangan makanan
d. alat perkembangbiakan vegetatif
Struktur Anatomi Batang
gambar diperoleh dari http://www.blog.unnes.ac.id/ |
Batang tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Epidermis berfungsi sebagai jaringan pelindung. Pada epidermis terdapat lenti sel yang terbentuk karena kegiatan kambium gabus.
Korteks
tersusun dari sel-sel parenkim yang kadang-kadang parenkim membentuk
kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menguatkan tumbuhan.
Silinder pusat merupakan bagian terdalam dari tumbuhan yang tersusun oleh floem primer, kambium vaskuler, xilem primer, dan empulur.
Floem
primer merupakan jaringan kompleks yang tersusun oleh beberapa macam
sel yang mampu mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun. Kambium vaskuler (kambium berpembuluh) Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang bersifat meristematik. Letak kambium vaskuler di antara xilem dan floem, sehingga jika kambium tersebut membelah ke arah dalam, akan membentuk xilem dan jika membelah ke arah luar, akan membentuk floem. Xilem dan floem yang baru terbentuk, disebut xilem dan floem sekunder. Xilem primer Merupakan jaringan pembuluh yang terbentuk pada pertumbuhan primer. Pembuluh xilem
berupa
trakea atau trakeid.Empulur terletak pada batang bagian terdalam yang
terdiri dari parenkim yang sel-selnyaberongga (ruang antarsel).
DAUN
Fungsi Daun:
a. tempat terjadinya fotosintesis
b. alat pertukaran gas
c. tempat terjadinya transpirasi
Struktur Anatomi Daun
Gambar diperoleh dari http://biologismaim.blogspot.com/ |
Daun terdiri dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
Epidermis
umumnya pipih dan lebar untuk melindungi bagian yang ada di bawahnya.
Epidermis termodifikasi menjadi lapisan lilin untuk mengurangi
penguapan. Pada epidermis bawah ada yang termodifikasi menjadi stomata
(mulut daun)
Jaringan Pengangkut terdiri dari floem dan xilem yang terdapat pada tulang daun
Jaringan
Parenkim yang umumnya juga disebut dengan mesofil. Jaringan ini
tersusun atas jaringan pagar (palisade) dan jaringan bunga karang
(spons). Jaringan palisade mengandung banyak klorofil yang berfungsi
untuk tempat berlangsungnya fotosintesis. Jaringan spons mengandung
sedikit kloroplas sehingga masih memungkinkan terjadi fotosintesis.
Struktur Anatomi Bunga
Gambar diperoleh dari http://evibio.blogspot.com/ |
Bunga
tersusun dari kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari.
Kelopak bunga (kalik) berfungsi untuk melindungi bunga pada saat kuncup.
Mahkota bunga berwarna menarik dan berbau harum berfungsi untuk menarik
serangga. Putik merupakan alat kelamin betina dari sebuah bunga. Tiap
putik memiliki pangkal yang menggembung disebut bakal buah (ovarium)
berisi satu atau lebih bakal biji (ovum). Benang sari (stamen) adalah
kelamin jantan dari sebuah bunga. Tiap benang sari terdiri atas sebuah
tangkai sari dan sepasang kepala sari sebagai tempat sepasang kepala
sari.
BUAH
Fungsi Buah:
Membantu proses penyebaran biji.
Bagian buah terdiri dari beberapa lapisan: eksokarpium, yaitu lapisan buah
bagian luar, mesokarpium, yaitu lapisan buah bagian tengah; endokarpium, yaitu lapisan
buah bagian dalam, karpel yaitu pembungkusan buah.
Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya,
rambutan, dan lain-lain.
2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari
kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.
Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar
Jenis Kata
Jenis kata
Berdasarkan
bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar
adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan.
Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau
awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau
akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami
perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan
beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Dalam tata
bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
- Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
- Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis, misalnya baca, lari.
- Verba transitif (membunuh),
- Verba kerja intransitif (meninggal),
- Pelengkap (berumah)
- Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat.
- Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
- Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
- Orang pertama (kami),
- Orang kedua (engkau),
- Orang ketiga (mereka),
- Kata ganti kepunyaan (-nya),
- Kata ganti penunjuk (ini, itu)
- Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
- Angka kardinal (duabelas),
- Angka ordinal (keduabelas) vf
- Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
- preposisi (kata depan) (contoh: dari),
- konjungsi (kata sambung) - Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena),
- artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa Eropa (misalnya the),
- interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
- partikel.
Penentuan batas kata
Dalam ilmu
linguistik barat ada minimal lima cara dalam menentukan batas-batas kata:
Pada jeda
Seorang pembicara disuruh untuk
mengulang kalimat yang diberikan secara pelan, diperbolehkan untuk beristirahat
dan mengambil jeda. Sang pembicara maka akan cenderung memasukkan jeda pada
batas-batas kata. Namun metoda ini tidaklah sempurna: sang pembicara bisa
dengan mudah memilah-milah kata-kata yang terdiri dari banyak suku kata.
Keutuhan
Seorang pengguna disuruh untuk
mengucapkan sebuah kalimat secara
keras dan lalu disuruh untuk mengucapkannya lagi dan ditambah beberapa kata.
Bentuk bebas
minimal
Konsep ini pertama kali diusulkan
oleh Leonard Bloomfield. Kata-kata adalah leksem, jadi
satuan terkecil yang bisa berdiri sendiri.
Batas fonetis
Beberapa bahasa mempunyai aturan
pelafazan khusus yang membuatnya mudah ditinjau di mana batas kata sejatinya.
Misalnya, di bahasa yang secara teratur menjatuhkan tekanan pada suku-kata
terakhir, maka batas kata mungkin jatuh setelah masing-masing suku-kata yang
diberi tekanan. Contoh lain bisa didengarkan pada bahasa yang mempunyai harmoni vokal (seperti bahasa Turki): vokal dalam
sebagian kata memiliki "kualitas" sama, oleh sebab itu batas kata
mungkin terjadi setiap kali kualitas huruf hidup berganti. Tetapi, tidak semua
bahasa mempunyai peraturan fonetis seperti itu yang mudah, kalaupun iya, pada
bahasa ini ada pula perkecualiannya.
Satuan
semantis
Seperti pada banyak bentuk bebas
yang minimal yang disebut di atas ini, metode ini memilah-milah kalimat ke
dalam kesatuan-kesatuan semantiknya yang paling
kecil. Tetapi, bahasa sering memuat kata yang mempunyai nilai semantik kecil
(dan sering memainkan peran yang lebih gramatikal), atau kesatuan-kesatuan
semantik yang adalah kata majemuk.
Dalam
prakteknya, ahli bahasa mempergunakan campuran semua metode ini untuk
menentukan batas kata dalam kalimat. Namun penggunaan metode ini, definisi
persis kata sering masih sangat sukar d
http://indodic.com/affixindo.html
Langganan:
Postingan (Atom)